Konflik di Arab makin panas. Ketegangan makin tereskalasi antara Israel dan Hizbullah di Lebanon.
Perlu diketahui keduanya sudah panas dan saling lempar serangan sejak perang Gaza pecah di Oktober 2023. Hizbullah sendiri merupakan proksi Iran yang menjadi sekutu militan Hamas dan telah berjanji terus menyerang Israel hingga serangan Tel Aviv di Gaza berhenti.
Senin Israel mendeklarasikan perluasan tujuan perang dari sebelumnya hanya di Gaza menjadi di Lebanon. Selasa, ledakan ribuan pager yang dipakai anggota Hizbullah secara serempak terjadi di Lebanon.
Rabu, gelombang ledakan juga melanda ratusan alat komunikasi walkie talkie yang digunakan Hizbullah. Kamis pagi dilaporkan bagaimana ledakan sonik muncul di Beirut akibat jet tempur Israel yang melintas, dan membuat gedung-gedung bergetar.
Kamis malam dilaporkan juga serangan terbesar Israel ke Lebanon, di mana jet-jet tempur menggila menyerang sekitar 100 target. Perdana Menteri (PM) Lebanon Najib Mikati telah mengecam serangan tersebut sejak dimulai Selasa dan mengatakan bahwa negerinya memang kini tengah berperang, seraya menunjuk Israel sebagai musuh.
Bahaya 48 Jam
Dalam update terbaru CNBC International Jumat (20/9/2024), para menteri Lebanon juga menegaskan negerinya akan mengalami bahaya dalam 48 jam ke depan. Menteri Ekonomi Lebanon, Amin Salam mengatakannya dalam sebuah wawanvara khusus dengan jurnalis laman ini, Dan Murphy.
“Ini jelas merupakan eskalasi yang sangat serius,” katanya.
“Saya tidak melihat adanya tindakan eskalasi yang tidak akan mengarah pada provokasi, dan itulah yang paling kami takutkan, karena apa yang terjadi kemarin hanya akan memicu eskalasi lebih lanjut dalam konflik ini,” tambahnya lagi.
“Ini akan menjadi 48 jam yang sangat, sangat, sangat berbahaya yang akan disaksikan negara ini untuk melihat bagaimana reaksinya nanti.”
Salam mengatakan gelombang serangan tersebut berhasil menyatukan banyak warga Lebanon di belakang Hizbullah. Meskipun banyak orang di negara itu yang biasanya menentang kelompok itu.
“Serangan itu menciptakan reaksi yang sangat besar, bahkan dengan orang-orang di Lebanon yang menentang Hizbullah, sekarang mereka lebih mendukung Hizbullah,” kata menteri itu.
“Jadi provokasi itu berubah dari satu entitas di Lebanon menjadi seluruh negeri. Kemarin, kita menyaksikan penyatuan yang tak tertandingi di antara partai-partai politik Lebanon terhadap apa yang terjadi,” ujarnya.
“Saya pikir… (gelombang ledakan) melanggar semua aturan, semua batas,” tambah Salam.
“Itu melampaui batas karena di Lebanon, ini dianggap, Anda tahu, sebagai tindakan teror…. Itulah sebabnya saya sangat khawatir bahwa ini akan menyebabkan kekerasan lebih lanjut, dan ini pasti akan meningkatkan situasi.”
Hizbullah yang berarti “Partai Allah” merupakan kelompok politik dan bersenjata Syiah di Lebanon. Hizbullah dibentuk pada 1982 untuk melawan pendudukan Israel di Lebanon selatan.
Hizbullah menguasai 14 dari 128 kursi di Parlemen Lebanon dan merupakan anggota Blok Perlawanan dan Pembangunan.
Pakar Daniel L Byman mengatakan bahwa Hizbullah adalah gerakan politik tunggal yang paling kuat di Lebanon.
Sejak tahun 2006, kekuatan militer kelompok tersebut tumbuh secara signifikan. Bahkan sayap paramiliternya dilaporkan menjadi lebih kuat daripada Angkatan Darat Lebanon.
Kondisi itu membuat Hizbullah sering dijuluki sebagai “negara di dalam negara”. Ini karena jaringan politik dan militernya yang luas dan didirikan di negara yang terbelah berdasarkan sektarian.
Maskapai Raksasa Setop Terbang ke Israel
Sementara itu, raksasa penerbangan Amerika Serikat (AS), Delta Air Lines, memutuskan untuk menangguhkan penerbangan langsung antara New York dan Tel Aviv, Israel. Perusahaan itu mencatat ketegangan yang terjadi di Timur Tengah yang melibatkan Israel.
Dalam sebuah pengumuman, Kamis pembatalan ini akan berlangsung hingga akhir tahun ini. Pelanggan yang terdampak dapat memesan ulang penerbangan mereka hingga 1 Maret 2025.
“Penerbangan Delta antara New York-JFK dan Tel Aviv akan dihentikan sementara hingga 31 Desember, karena konflik yang sedang berlangsung di kawasan tersebut,” kata maskapai tersebut dalam sebuah pernyataan dikutip AFP.
Penangguhan tersebut berarti Delta kini telah menghentikan semua penerbangan langsung antara AS dan Israel hingga akhir tahun. Meski begitu, maskapai nasional Israel, El Al, akan terus melayani sejumlah rute di AS.
Maskapai penerbangan termasuk Air France, Lufthansa dan Swiss juga untuk sementara menangguhkan penerbangan ke Israel setelah insiden tersebut. Mereka menggarisbawahi pertempuran antara Israel dan Hizbullah yang telah meningkat di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon.