Sri Mulyani Ungkap Alasan Pegawai Kemenkeu Jadi PNS Paling Tajir di RI

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI. (Tangkapan Layar Youtube TVR Parlemen)
Foto: Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI. (Tangkapan Layar Youtube TVR Parlemen)

Menteri Keuangan Sri Mulyani menceritakan alasannya menaikan pendapatan Pegawai Negeri Sipil di Kementerian Keuangan dalam jumlah besar. Dia menyebut kenaikan pendapatan itu merupakan bagian dari upaya reformasi di tubuh kementeriannya.

Sri Mulyani menceritakan ketika baru diangkat menjadi Menteri Keuangan, dirinya kaget dengan kecilnya gaji PNS di Kemenkeu. Dia mengatakan gajinya sebagai Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, bahkan lebih besar dari gaji Direktur Jenderal Pajak.

“Kayaknya Dirjen Pajak kerjaannya luar biasa berat deh,” kata Sri Mulyani dalam diskusi di acara peluncuran buku biografinya Sri Mulyani No Limits, Reformasi dengan Hati, di Kementerian Keuangan, Jakarta, dikutip Sabtu, (21/9/2024).

Setelah mengetahui fakta itu, Sri Mulyani kemudian meminta para pejabat di Kemenkeu untuk mengajukan kenaikan gaji. Awalnya, para pejabat mengajukan tiga skenario kenaikan gaji, yakni 30%, 40%, dan 60%. Setelah dilakukan simulasi, Sri Mulyani merasa kurang puas.

“Kalau segini, saya tidak akan pernah bisa meminta mereka banyak bekerja,” kata Sri Mulyani.

Mantan Dirjen Perbendaharaan Marwanto Harjowiryono yang juga hadir dalam diskusi itu kemudian menambahkan. Dia mengatakan para pejabat Kemenkeu kemudian mengusulkan tiga skenario kenaikan gaji, yaitu 100%, 200%, dan 300%.

Marwanto mengatakan para pejabat sebenarnya sedikit ragu dengan usulan kenaikan yang sangat tinggi itu. Namun, dirinya terkejut karena Sri Mulyani justru memilih opsi yang paling tinggi, yakni kenaikan tunjangan kinerja mendekati 300%.

“Dengan tanpa harapan sebenarnya bahwa itu akan dipilih oleh Ibu Sri Mulyani,” kata Marwanto.

Sri Mulyani menjawab bahwa keputusannya menaikan tukin PNS Kemenkeu sebesar 300% bukan tanpa alasan. Dia meyakini pegawai Kemenkeu tidak akan bisa bekerja dengan optimal ketika masih memikirkan perutnya yang kosong. Dia mengatakan gaji yang kecil itu pula yang menyebabkan banyaknya korupsi di Kemenkeu pada masa dahulu.

“Kalau mereka kerja dalam keadaan perutnya belum tenang, memikirkan sekolah anaknya tidak cukup, ya kita tidak bisa berharap mereka kerja dengan benar,” kata Sri Mulyani.

Sri Mulyani mengatakan keputusannya ini bukan tanpa penolakan dan kritikan. Menurutnya, ada beberapa pihak yang mengkhawatirkan anggaran negara akan habis buat gaji PNS. Namun, Sri Mulyani meyakini keputusannya sudah benar. Dia mengatakan kenaikan tukin itu tentu saja dibarengi dengan peningkatan kinerja dan pengawasan terhadap pegawai-pegawainya.

“Sementara kita juga terus memperbaiki kinerja, performa dan pengawasan,” kata dia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*